Memahami Kenapa Dan Apa Yang Membuat Karakter Berubah-Ubah

Bagi kalian yang merasa orang sering berubah-ubah, baik sifat dan karakternya. Itu wajar, karena menurut penelitian, orang akan berubah-ubah minimal setiap 6 bulan. Pasti ada perubahan, baik dari pola pikir cara berpikir. Karena orang setiap harinya akan bertemu dengan orang random, sehingga akan bertemu dengan orang yang memiliki karakter berbeda-beda. Dan ini akan mempengaruhi cara berpikir seseorang. Sehingga orang akan berubah setiap waktu. Dan ini menjadi  salah satu trigger kenapa setiap orang berubah-ubah.

Karakter Berubah

Setiap orang pasti memiliki karakter yang dimana akan terbentuk dari ia kecil. Dan tumbuh kembang dan akan menjadikan itu suatu karakter baginya. Dan ini akan berlanjut. Dan berjalannya waktu, setiap orang akan mengalami perubahan. Dan perubahan ini akan menjadi berangsur-angsur, dan perlahan-lahan. Tidak akan merubah secara spesifik, tapi akan kelihatan bagi orang yang sering bersamanya.

Akan notice jika ada perubahan. Dan ini disebabkan oleh orang yang bersosialisasi. Dan bila kita lihat, kenapa 6 bulan, karena butuh rutinitas dan untuk membuat sesuatu menjadi karakter orang. Karakter orang terjadi pada umumnya karena adanya adaptasi akan suatu tindakan atau perbuatan yang berulang-ulang sehingga membuat itu menjadi wajar dan biasa.

Wajar Atau Tidak

Untuk soal wajar atau tidak sebenarnya wajar saja, dan itu baik. Jika perubahan itu terjadi ke arah yang lebih baik, maka lakukan dan itu bagus. Tapi jika berubah menjadi ke arah yang lebih buruk, ya harus ada yang mengingatkan nya lagi. Mungkin lingkungan atau tempat dia berada tidak sehat bagi mental dan jiwanya. Mengubahnya, menajadikannya menjadi seseorang yang skeptis, gloomy, dan jika dibiarkan bisa berdampak dan membuatnya mengarah pada disforia, dimana suatu sifat atau gejala mental illness. Mungkin di awal munculnya gejala ini akan terasa orang ini sedikit berlebihan. Tapi bagi orang-orang sekitar bisa lebih membuka hati dan pikiran untuk melihat ini, jangan malah menambah beban dan tekanan dari orang ini. Karena saat orang mengalami disforia, dia bisa sangat memiliki kemungkinan besar dalam menjadi seseorang yang bipolar bahkan skizofrenia.