Inter Milan Jadi Kandidat Terkuat Pelabuhan Ivan Rakitic Selanjutnya Dari Pada MU

Almarefh.org – Kemungkinan besar gelandang milik Barcelona yaitu Ivan Rakitic akan segera meninggalkan klub akan segera terwujud dalam waktu dekat. Dimana ada dua klub yang memperebutkan tanda tangan sang pemain. Kedua klub tersebut adalah Inter Milan dan juga Manchester United.

Namun Inter Milan dikabarkan lebih di jagokan untuk bisa mendatangkan Rakitic pada musim depan. Karena klub asal Serie A itu lebih berpeluang untuk bermain di Liga Champions dari pada MU yang dalam beberapa musim terakhir ini terus mengalami penurunan performa.

Sudah bukan rahasia lagi jika Ivan Rakitic sudah merupakan pemain utama di Barcelona. Ia sering duduk dibangku cadangan pada musim ini, padahal semenjak dirinya bergabung dengan Barcelona dia jarang menjadi pemain lapis kedua. Bahkan peranya sebagai gelandang pengatur tempo permainan tidak pernah digantikan oleh beberapa pemain Barca.

Pelatih Barcelona saat ini, yaitu Ernesto Valverde lebih suka memainkan sosok Frankie De Jong untuk beduet dengan Sergio Busquest dan juga Arthur dilini tengah klub. Sementara Rakitic hanya menjadi pelapis bersama Arturo Vidal yang juga duduk dibangku cadangan. Situasi tersebut jelas tidak membuat pemain timnas Kroasia itu senang dan bahagia.

Sebenarnya dengan situasi tersebut, Ivan Rakitic sudah digosipkan akan segera meniggalkan Barcelona pada awal musim ini. Tetapi hal tersebut gagal terwujud usai keluarganya dikabarkan menolak untuk pindah. Karena bahagia untuk tinggal di Spanyol, Catalan.

Akan tetapi dari laporan yang diungkapkan oleh Sportime, jika keinginan Rakitic untuk pergi dari Cam Nou masih terbuka lebar. Usai beberapa klub top eropa sudah menanyakan situasi sang gelandang kepada Barcelona. Inter Milan kabarnya menjadi kandidat untama untuk bisa memiliki service dari mantan pemain Sevilla itu.

Pelatih Antonio Conte dilaporkan tengah membutuhkan sosok pemain berpengalaman yang bermain dilini tengah. Dia pun sudah memberikan dua nama pemain yang berposisi sebagai gelandang. Pemain tersebut adalah Ivan Rakitic dan juga Nemanja Matic.

Kabarnya Manchester United juga tidak mau ketinggalan untuk melewatkan kesempatan untuk bisa merekrut Rakitic. Sebelum sang pemain bergabung dengan Barcelona. Manajemen MU sudah sempat menawarnya dari Sevilla namun sayang sang pemain justru berbelok untuk bisa bergabung dengan Barca.

Eks Striker MU : Solskjaer Buat MU Tambah Buruk!

Almarefh.org – Ole Gunnar Solskjaer selaku manajer Manchester United mendapatkan kritikan tajam dari Robin Van Persie. Robin Van Persie sendiri merupakan mantan striker Manchester United di era-era terakhir Sir Alex Ferguson. Menurut Van Persie apa yang dilakukan oleh Solskjaer sudah membuat MU malah tampil sangat buruk dari rezim Jose Mourinho.

Nama Ole Gunnar Solskjaer tengah dicibir usai timnya tidak mampu tampil bagus pada awal musim ini. Performa Manchester United hampir-hampir mirip ketika ditangani oleh Louis Van Gal dimusim keduanya. Kala itu Val Gal banyak membuang para pemain utama MU dimusim keduanya dengan para pemain muda. Alhasil Menir asal Belanda terdepak dari kursi kepelatihan klub di akhir musim.

Nah, Solskjaer sendiri pada musim ini tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Van Gal. Membuang pemain seperti Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, Ander Herrera dan Chris Smalling adalah sebuah kekeliruan besar. Dikarenakan performa MU justru memble dan terus berjalan mundur.

Saat ini saja Manchester United berada di posisi 12 besar klasmen Premier League. Dan bisa terlempar dizona degrasi andai kalah dari Liverpool pada dua pekan mendatang. Menurut Robin Van Persie dirinya merasa sedih dengan penampilan mantan klubnya yang bermain dalam performa yang begitu buruk.

Mantan penyerang timnas Belanda itu juga menyebutkan apa yang dilakukan Solskjaer sudah sangat salah. Dikarenakan dia tidak bisa mengendalikan ruang ganti klub.

”Solskjaer dalam situasi yang sulit dan dia sangat terlihat kesulitan.” ucap Van Persie.

”Ia seharusnya tidak membuang para pemain utama musim lalu seperti Lukaku dan lainnya.”

”Dengan tidak mendatangkan para pengganti itu adalah kesalahan terbesar. Karena dia tidak mampu mengendalikan para pemainnya. ”

”Para pemain merasa kehilangan kepercayaan diri, tapi dia tidak memberikan solusi untuk para pemainnya. Seharusnya ketika ia datang ia harus mengendalikan semuanya.” tegas Van Persie.

Mourinho Sempat Buat Juan Mata Was-Was di MU

Almarefh.org – Pemain Manchester United yaitu Juan Mata mengungkapkan jika dirinya sempat merasa cemas dengan kedatangan Jose Mourinho pada 2016. Seperti yang diketahui jika Mourinho memutuskan menerima pinangan Manchester United sebagai pelatih baru mereka.

Pencapain Mourinho bersama MU pun sebenarnya cukup terbilang sukses,pada musim perdananya saja The Special One berhasil membawa Setan Merah menjuarai Piala Liga Eropa dan juga EPL Cup. Sementara dimusim keduanya MU besutan Mourinho berhasil finish diposisi Runner Up klasmen Premier League musim 2017.

Prestasi tersebut jelas bukan hal yang buruk jika dibandingkan performa Manchester United pada awal musim ini. Dimana klub ditangani oleh Ole Gunnar Solksjaer secara mengejutkan MU berada diposisi 8 Premier League padahal mereka sudah memainkan enam pertandingan di ajang Liga. Dalam enam pertandingan terakhir tersebut, Pogba dkk hanya berhasil meraih dua kemenangan saja.

Sementara sosok Jose Mourinho sudah tidak berada di MU lagi, dia sudah dipecat dari klub pada musim lalu. Namun kini ada momen cukup unik yang diutarakan oleh Juan Mata. Mata mengatakan jika dirinya memiliki hubunagn yang fantastis dengan Mourinho di Manchester United, tetapi ia menceritakan momen-momen kedatangan Mou ke MU pada 2016 yang lalu yang membuat keluarganya merasa cemas.

Sudah bukan rahasia lagi jika Jose Mourinho maupun Juan Mata sempat tidak memiliki hubungan yang baik. Keduanya terlibat perselisihan di Chelsea yang pada akhirnya Mata dijual oleh Chelsea ke MU pada 2014 yang lalu dengan harga mencapai 37 juta poundsterling. Sayang keduanya kembali dipertemukan pada musim 2016 di Manchester.

”Iya kedatangan Mourinho ke Manchester membuat saya merasa cemas itu juga terjadi dengan keluarga saya dan teman saya. Louis Van Gal pada akhirnya pergi dan rumor Mourinho terus berlanjut hingga hal itu benar-benar terjadi.” ucap Mata.

”Kedatangannya jelas membuat saya cemas sebab, kami memiliki beberapa masalah di ketika masih di Chelsea. Tetapi dia Mourinho telah berubah, dia memberikan saya kepercayaan dan bekerja sama dengan Jose lagi adalah fantastis. Hubungan kami semakin baik di Manchester!” tandas Juan Mata.

MU Tidak Cukup Bagus Dalam Penyelesaian Akhir

Almarefh.org – Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer membarikan rasa frustrasi ketika timnya kembali gagal meraih kemenangan dalam lanjutan Premier League pekan ke-4. MU hanya bermain imbang melawan Southampton dalam lanjutan EPL pada Minggu,1 Septembar 2019 dengan skor 1-1.

Solskjaer selaku manajer MU pun merasakan jika timnya seharunya berhasil memenangkan pertandingan melawan Soton. Sebab timnya bermain jauh lebih baik dari tuan rumah. Apalagi soal menciptakan peluang Marcus Rashford dkk memberikan total 10 tembakan ke gawang Southampton.

Nah, gol Manchester United sendiri berhasil diciptakan oleh pemain baru mereka yaitu Daniel James. James menembak dari dalam kotak penalti bola langsung mengaruh ke sudut kiri gawang Soton gol pun tercipta dimenit ke-10. Akan tetapi sayang pada babak kedua gawang David De Gea justru kebobolan dengan Jannik Vestergaard yang berhasil menyamakan kedudukan lewat umpan silang dan menyundul bola masuk dimenit ke-58.

Bukan hanya itu Soton bahkan harus bermain dengan jumlah 10 orang usai bek mereka Danso diberikan kartu merah dimenit ke-73. Para pemain MU pun leluasan memberikan ancaman ke gawang Southampton.

”Pada pertandingan hari ini kami sudah bermain dengan sistem menyerang yang bagus. Dan menekan lawan, kami juga menciptakan banyak peluang untuk menembus gawang mereka. Namun kami tidak berhasil mencetak gol ke gawang mereka. Padahal peluang kami sudah banyak untuk mencetak gol.”ujar Solskjaer.

”Pertandingan ini sejatinya kami memenangkan pertandingan tersebut, tetapi kami justru tidak beruntung karena penyelesaian akhir kami yang kurang.” terang Solskjaer.